MAKALAH FISIKA
GAYA LORENTZ
Di susun oleh :
1.
ANASTASIA MEGA HADUT
2.
ANGELA K.JOICE PAILA
3.
EKO DWI PRASETYO
4.
MARIA ANGELINA WAE TUTO
5.
MARIANA LETEK HERA
6.
MONICA YUNITA LETOATY
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WAINGAPU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah fisika ini
dengan baik. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah fisika ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penyampainnya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan yang kami miliki sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka kami mengharapkan, masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
teman-teman.
Terima Kasih
Waingapu, November 2012
Bab 1
Pendahuluan
a.
Latar
Belakang
Dalam fisika, gaya Lorentz adalah
gaya yang ditimbulkan oleh medan elektromagnetik akibat menerima atau partikel
bermuatan arus listrik. Penemuan pertama dari gaya Lorentz umumnya dikaitkan
dengan Oliver Heaviside pada tahun 1889, meskipun sejarawan lain menyarankan
asal sebelumnya dalam sebuah kertas 1865 oleh James Clerk Maxwell. Lorentz
berasal beberapa tahun setelah Heaviside.
Upaya awal yang dilakukan secara
kuantitatif mendeskripsikan bahwa gaya elektromagnetik dibuat pada pertengahan
abad ke-18. Diusulkan bahwa gaya pada kutub magnet, oleh Johann Tobias Mayer
dan lain-lain pada tahun 1760, Dan benda-benda bermuatan listrik, oleh Henry
Cavendish pada tahun 1762. Namun, dalam kedua kasus bukti eksperimental adalah
tidak lengkap dan tidak konklusif. Ia tidak sampai 1784 ketika Charles-Augustin
de Coulomb, menggunakan keseimbangan torsi, mampu ditunjukkan melalui eksperimen
bahwa ini adalah benar. Segera setelah penemuan pada tahun 1820 oleh HC Ørsted
bahwa jarum magnet bertindak oleh volta saat ini, André-Marie amper tahun yang
sama mampu merancang melalui eksperimen rumus untuk ketergantungan sudut gaya
antara dua elemen saat ini. Dalam semua deskripsi, gaya selalu diberikan dalam
hal properti dari obyek yang terlibat dan jarak antara mereka dan bukan dalam
hal medan listrik dan magnet. Konsep modern tentang medan listrik dan magnetik
pertama muncul dalam teori dari Michael Faraday, terutama gagasan tentang garis
gaya, yang kemudian diberikan deskripsi matematis penuh oleh Lord Kelvin dan
James Clerk Maxwell. Dari perspektif modern adalah telah didentifikasi pada
tahun 1865 oleh rumusan Maxwell persamaan bidangnya bentuk persamaan gaya
Lorentz dalam hubungannya dengan arus listrik, Namun, pada zaman Maxwell itu
tidak jelas bagaimana persamaan nya terkait dengan gaya-gaya pada benda
bergerak dibebankan. JJ Thomson adalah yang pertama untuk mencoba berasal dari
persamaan medan Maxwell kekuatan elektromagnetik pada benda bermuatan yang
bergerak dalam hal properti objek dan bidang eksternal. Tertarik dalam
menentukan perilaku elektromagnetik partikel bermuatan dalam sinar katoda,
Thomson dipublikasikan sebuah makalah pada tahun 1881 dimana dia memberikan
gaya pada partikel karena adanya medan magnet eksternal.
Thomson mampu untuk sampai pada
bentuk dasar yang benar dari rumus, tetapi karena beberapa kesalahan
perhitungan dan deskripsi lengkap dari arus perpindahan, termasuk sebuah skala
yang tidak benar-faktor dari setengah di depan formula. Itu Oliver Heaviside,
yang telah menemukan notasi vektor yang modern dan diterapkan ke persamaan
medan Maxwell, yang pada tahun 1885 dan 1889 tetap kesalahan derivasi Thomson
dan tiba di bentuk yang benar dari gaya magnet pada objek bermuatan bergerak.
Akhirnya, pada tahun 1892, Hendrik Lorentz berasal bentuk modern dari rumus
untuk gaya elektromagnetik yang meliputi kontribusi untuk gaya total dari kedua
listrik dan medan magnet. Lorentz mulai dengan meninggalkan Maxwell deskripsi
dari eter dan konduksi. Sebaliknya, Lorentz membuat perbedaan antara materi dan
eter luminiferous dan berusaha untuk menerapkan persamaan Maxwell pada skala
mikroskopis. Menggunakan versi Heaviside dari persamaan Maxwell untuk eter
stasioner dan menerapkan mekanika Lagrangian, Lorentz tiba di bentuk yang benar
dan lengkap dari kekuatan hukum.
b.
Tujuan
Tujuan
kami dalam menulis makalah ini ialah untuk memenuhi nilai tugas kami dan sebagai
persyaratan untuk megikuti Ulangan Akhir Semester.
Bab 2
Pembahasan
A.
Pengertian Gaya
Lorentz
Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium
foil melengkung ke atas , ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah
keatas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini
selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus
listrik dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium
foil melengkung ke bawah.
Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih
besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus
listrik. Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan
oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang
diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B,
seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
Keterangan :
F = gaya ( N )
B = medan magnet (Wb/m2)
q = muatan listrik
( C )
v = arah kecepatan muatan ( m/s
)
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam
kaidah tangan kanan):
F = I . l . B
Keterangan :
F = gaya lorentz (N)
I = kuat arus melalui penghantar
(A)
l = panjang kawat penghantar (m)
B = medan magnet (Wb/m2)
B.
MENENTUKAN ARAH
GAYA MEDAN MAGNET PADA GAYA LORENTZ
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur sedemikian rupa,
sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga terhadap
jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus
listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan
oleh jari tengah.
Karena gaya Lorentz ( F) , arus listrik ( I ) dan medan
magnet ( B ) adalah besaran vector maka peninjauan secara matematik besar dan
arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector (cros-product) dari I dan B.
F = I . B ![http://lh3.ggpht.com/_RCB_HVnXohY/Sxz9oK8KUNI/AAAAAAAAAHM/zpf9qkoTLkA/image003.jpg](file:///C:/Users/IWAN/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image009.jpg)
Besarnya
gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:
F = I.B sinθ
.
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan diatas adalah gaya
Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika panjang kawat =
ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus :
F = I . ℓ . B . Sin θ
Keterangan :
F = gaya Lorentz dalam
newton ( N )
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B = kuat medan magnet
(Wb/m2) atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah I dan B
Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :
- Θ = 900 ,
arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka F
mencapai maksimum
-Θ = 900 , arah arus
listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling sejajar maka F=0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz
Hubungan antara F , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan
menggunakan kaidah tangan kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari,
jari telunjuk dan jari tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka :
Ibu
jari :menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya Lorentz
Jari telunjuk :menunjukkan arah medan magnet (B)
Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( I )
C.
MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI GAYA MAGNET PADA
SUATU PENGHANTAR
Gaya
lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :
1. kuat medan magnet (B)
2. besar arus listrik (I)
3. panjang penghantar (l)
sehingga dapat dirumuskan:
F = B . I . l
keterangan
:
F = gaya lorentz (N)
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
L = panjang penghantar (m)
Pada percobaan oersted
telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana
pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan
berikut :Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam
kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan
magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor
gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan
dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan
putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz
Hasil-hasil yang diperoleh
dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai :
F = B . I . l . sin a
F =
gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
L =
panjang kawat dalam medan magnet.
a = sudut yang diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus
Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus
dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik. Penjelasannya sebagai
berikut :
Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus
listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan
gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara
yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam
kawat P.
Kesimpulan Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang
berlawanan arah tolak- menolak. Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka
besar induksi magnetik arus P pada jarak a
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip dan IQ dalam Ampere dan a
dalam meter.Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7
N/m
D.
MEMBEDAKAN FLUKS MAGNETIK
Fluks magnetik (sering disimbolkan Φm), adalah ukuran atau
jumlah medan magnet magnet B yang melewati luas penampang tertentu, misalnya
kumparan kawat (hal ini sering pula disebut "kepekatan medan
magnet"). Satuan fluks magnetik dalam Satuan Internasional adalah weber
(Wb) (Weber merupakan satuan turunan dari volt-detik). Sedang satuan
menggunakan sistem CGS adalah maxwell.
Fluks magnetik yang melalui bidang tertentu sebanding dengan jumlah medan
magnet yang melalui bidang tersebut. Jumlah ini termasuk pengurangan atas medan
magnet yang berlawanan arah. Jika medan magnet seragam melalui bidang dengan
tegak lurus, nilai fluks magnetik didapat dari perkalian antara medan magnet
dan luas bidang yang dilaluinya. Fluks magnetik yang datang dengan sudut
tertentu diperoleh menggunakan perkalian titik antara medan magnet dan vektor luas a.
(B medan magnet seragam melalui bidang datar) dimana θ adalah sudut datang B menurut vektor a
(vektor a adalah vektor normal, yaitu tegak lurus dengan bidang).
Umumnya, fluks magnetik yang melalui bidang S dinyatakan sebagai
integral dari medan magnet atas luas bidang.
dimana adalah fluks magnetik, B adalah medan
magnet, S adalah luas bidang, tanda “ . " menunjukkan operasi
perkalian titik, dan dS adalah vektor infinitesimal (kecil tak
berhingga), yang magnitudonya adalah elemen luas diferensial dari S,
yang arahnya adalah tegak lurus bidang.
Fluks magnetik biasanya diukur dengan fluksmeter.
Alat ini berisi kumparan dan rangkaian yang mampu menghitung fluks magnetik
berdasarkan pada perubahan tegangan yang disebabkan oleh perubahan medan magnet
yang melalui kumparan di dalam alat ini.
A.
Fluks magnetik yang melalui
bidang tertutup
Hukum Gauss untuk magnetisme, yang merupakan satu dari empat Persamaan
Maxwell, menyatakan bahwa jumlah fluks magnetik yang melalui bidang tertutup
sama dengan nol. ("bidang tertutup" adalah bidang yang melingkupi
suatu ruang tanpa celah.) Dengan kata lain, hukum Gauss untuk magnetisme
menyatakan:
untuk setiap bidang tertutup S.
B.
Fluks magnetik yang melalui
bidang terbuka
Jika fluks magnetik yang melalui bidang terututp
selalu berjumlah nol, fluks magnetik yang melalui bidang terbuka tidak selalu
nol dan nilai ini sangat penting dalam teori elektromagnetisme. Contohnya,
perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan kawat akan menimbulkan Gaya
gerak listrik (GGL), yang kemudian menyebabkan adanya arus listrik, dalam
kumparan. Perhitungannya diberikan melalui Hukum Faraday:
Keterangan:
= GGL
Φm = fluks yang melewati bidang terbuka yang dibatasi oleh kurva ∂Σ(t)
∂Σ(t) = kurva
tertutup yang berubah sejalan dengan waktu; GGL timbul disekitar kurva ini
dℓ = elemen vektor
infinitesimal dari kurva ∂Σ(t),
v = kecepatan dalam dℓ,
E = medan listrik,
B = medan magnet.
GGL yang timbul dalam persamaan diatas ditentukan dengan dua cara:
- Sebagai jumlah usaha yang dilakukan
tiap satuan muatan untuk melawan Gaya
Lorentz supaya muatan dapat (cenderung) bergerak
sepanjang kurva ∂Σ(t), dan
- Sebagai fluks magnetik yang melalui
bidang terbuka Σ(t).
Persamaan ini merupakan prinsip dasar pembuatan generator listrik.
C. Perbandingan dengan fluks listrik
Bertolak belakang dari fluks magnetik, Hukum Gauss
tentang medan listrik, juga merupakan salah satu dari empat Persamaan Maxwell,
adalah:
Keterangan :
E = Medan listrik,
S = sembarang bidang
tertutup,
Q = jumlah muatan listrik
didalam bidang S,
= konstanta listrik
(konstanta umum, sering disebut pula "permitivitas“ruang).
Perlu
diperhatikan bahwa jumlah fluks listrik yang melalui bidang tertutup tidak
selalu nol; hal ini menandakan adanya monopole kelistrikan, yaitu muatan
listrik dapat bernilai negatif saja atau positif saja.
Bab
3
Penutup
a. Kesimpulan
Adapun
beberapa kesimpulan yang dapat kami simpulkan
1. Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik
yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet.
2. Arah gaya lorentz dapat
ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur sedemikian rupa,
sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga terhadap
jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus
listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan
oleh jari tengah.
3.
Cara membedakan fluks magnetic ialah jika medan magnet seragam melalui bidang dengan tegak lurus, nilai fluks
magnetik didapat dari perkalian antara medan magnet dan luas bidang yang
dilaluinya. Fluks magnetik yang datang dengan sudut tertentu diperoleh
menggunakan perkalian titik antara
medan magnet dan vektor luas a.
b. Saran
Saran yang dapat
kelompok kami berikan ialah jika ingin menentukan arah gaya Lorentz menggunakan
kaidah tangan kanan harus benar – benar melakukannya sesuai dengan aturan yang
telah ada, sehingga pada saat pengerjaan soal – soal yang berhubungan dengan
hukum Lorentz teman – teman tidak mengalami kesulitan. Pembahasan ini cukup
rumit jika tidak di imbangi dengan pendalaman materi dan banyak berlatih soal.
Jadi kelompok kami menyarankan agar teman – teman giat belajar dan berlatih
soal – soal.